Cara Mengatasi DNS Error Dan Server Tidak Ditemukan

dns errorBagaimana cara mengatasi DNS error dan server tidak ditemukan? Jika anda mendapat pesan ini pada jaringan wireles setiap kali Anda mencoba mengakses sebuah web, ini berarti komputer Anda tidak dapat mengasosiasikan nama dari web, seperti google.com, dengan alamat IP 74.125.43.99. Masalah DNS dapat terjadi karena kesalahan konfigurasi pada jaringan atau masalah dengan web tertentu. Bagaimana Cara Mengatasi DNS Error Pesan jenis masalah ini tidak sama pada web browser misalnya pada firefox pesannya seperti di atas, tetapi pada IE mungkin pesannya “The Page Cannot Be Displayed.” Cara Mengatasi DNS Error ini tidak mudah tapi bisa kpelajari dengan cepat. 1. Apakah masalah ini hanya terjadi dengan jaringan komputer atau web tertentu? Untuk menguji ini, silahkan buka situs lain, dan apakah hasilnya juga sama sebelumnya. Jika website muncul, maka masalah DNS adalah mungkin karena masalah dengan situs tertentu. Untuk menguji, coba gunakan alamat IP website dan bukan nama sebenarnya. Dalam contoh kita di atas dengan Google, kami menggunakan alamat IP dari situs mereka. 2. Untuk menemukan alamat IP sebuah situs web, kunjungi situs seperti IPLookUp.Net dan ketik nama situs yang anda maksud. Anda akan mendapatkan alamat IP mereka. Berikutnya, ketik alamat IP ke browser web Anda (contoh: http://74.125.43.99) dan lihat apakah situs tersebut muncul. Jika muncul maka berarti ada masalah DNS. 3. Cobalah refrash halaman dengan menekan F5 pada keyboard Anda untuk me-refresh halaman. Masalah ini juga bisa terjadi karena masih ada cache yang tersimpan 4. Apakah masalah DNS ini hanya browser tertentu? Jika Anda memiliki lebih dari satu web browser diinstal selain Internet Explorer, seperti Firefox atau Google Chrome, coba buka halaman web dan lihat apakah ini terjadi pada semua web browser. Jika hanya pada satu browser saja berarti masalahnya terletak pada web browser Anda dan bukan jaringan Anda. Berarti Cara Mengatasi DNS Error dilakukan dengan cara kosongkan cache pada browser Anda dan lihat apakah yang menyelesaikan kesalahan DNS. 5. Coba reboot jaringan Anda. Matikan komputer, router dan laptop. Biarkan selama beberapa menit, dan start ulang dalam urutan terbalik, mulai dengan modem, router, terakhir baru PC. Berikan setiap satu menit untuk sepenuhnya boot. Lihat apakah menyelesaikan masalah. 6. Periksa informasi alamat IP anda. Setting DNS yang disimpan di router Anda, agar dapat melihat alamat IP dari router anda. Periksa alamat IP Anda untuk masalah ini dengan mengklik tombol Start kemudian ketik cmd dan tekan OK. Pada command line, ketik ipconfig/all. Anda akan melihat adaptor jaringan Anda, bersama dengan beberapa informasi tentang gateway dan server DNS: dnsservers Dalam contoh di atas, router (Default Gateway) memiliki alamat IP 192.168.0.1 dan server DNS yang tercantum di bawahnya. Alamat IP Anda harus menyerupai alamat IP dari router misalnya 192.168.0.2. Jika Anda menggunakan DNS server 0.0.0.0, maka Anda memiliki masalah dengan konfigurasi router. Pertama, cobalah ulangi pengaturan DNS dari router. Pada command line, ketik ipconfig/flushdns dan kemudian tekan enter. Kemudian ketik ipconfig/registerdns dan tekan enter lagi. Ini harus menghapus tua entri cache DNS di router. Jika ini tidak berhasil, cobalah server DNS baru di router. Login ke router melalui web browser dan menentukan server DNS baru. Karena semua router menangani hal ini dengan berbeda, Anda harus mencari petunjuk dari situs web router. Untuk router Linksys, buka http://192.168.1.1 pada browser web Anda dan login. Cari tab Konfigurasi dan pastikan router Anda diatur untuk Mendapatkan IP Address secara otomatis. Jika tidak, silahkan ubah dan reboot router sesudahnya. Setelah reboot, router harus mendapatkan update pengaturan server DNS. Jika Anda ingin menentukan server DNS statis, seperti OpenDNS, ubah pengaturan dari Automatic ke statis dalam konfigurasi router Anda dan masukkan ke dalam server dua DNS berikut: 208.67.222.222 dan 208.67.220.220. Simpan dan reboot router dan komputer Anda. opendns Cara Mengatasi DNS Error Dengan Bypass Coba hubungkan komputer langsung ke modem. Jika Anda tidak yakin tentang konfigurasi router, coba hubungkan komputer Anda langsung ke modem Anda jika perangkat terpisah. Beberapa modem dan router akan diintegrasikan, tetapi sebagian lagi tidak. Jika Anda bisa, lewati saja router dan pasang kabel Ethernet langsung ke port internet modem Anda dan reboot kedua perangkat. Setelah reboot, modem Anda akan berkomunikasi langsung dengan komputer Anda, dan jika bisa melakukan akses Internet, sekarang kita tahu masalahnya adalah dalam konfigurasi router. Coba reset ke default router dan mengintegrasikannya kembali ke jaringan, dan hal ini harus bisa memperbaiki kesalahan DNS.

Cara Mengatasi DNS Error Dan Server Tidak Ditemukan ( rumah )

dns errorBagaimana cara mengatasi DNS error dan server tidak ditemukan? Jika anda mendapat pesan ini pada jaringan wireles setiap kali Anda mencoba mengakses sebuah web, ini berarti komputer Anda tidak dapat mengasosiasikan nama dari web, seperti google.com, dengan alamat IP 74.125.43.99. Masalah DNS dapat terjadi karena kesalahan konfigurasi pada jaringan atau masalah dengan web tertentu. Bagaimana Cara Mengatasi DNS Error Pesan jenis masalah ini tidak sama pada web browser misalnya pada firefox pesannya seperti di atas, tetapi pada IE mungkin pesannya “The Page Cannot Be Displayed.” Cara Mengatasi DNS Error ini tidak mudah tapi bisa kpelajari dengan cepat. 1. Apakah masalah ini hanya terjadi dengan jaringan komputer atau web tertentu? Untuk menguji ini, silahkan buka situs lain, dan apakah hasilnya juga sama sebelumnya. Jika website muncul, maka masalah DNS adalah mungkin karena masalah dengan situs tertentu. Untuk menguji, coba gunakan alamat IP website dan bukan nama sebenarnya. Dalam contoh kita di atas dengan Google, kami menggunakan alamat IP dari situs mereka. 2. Untuk menemukan alamat IP sebuah situs web, kunjungi situs seperti IPLookUp.Net dan ketik nama situs yang anda maksud. Anda akan mendapatkan alamat IP mereka. Berikutnya, ketik alamat IP ke browser web Anda (contoh: http://74.125.43.99) dan lihat apakah situs tersebut muncul. Jika muncul maka berarti ada masalah DNS. 3. Cobalah refrash halaman dengan menekan F5 pada keyboard Anda untuk me-refresh halaman. Masalah ini juga bisa terjadi karena masih ada cache yang tersimpan 4. Apakah masalah DNS ini hanya browser tertentu? Jika Anda memiliki lebih dari satu web browser diinstal selain Internet Explorer, seperti Firefox atau Google Chrome, coba buka halaman web dan lihat apakah ini terjadi pada semua web browser. Jika hanya pada satu browser saja berarti masalahnya terletak pada web browser Anda dan bukan jaringan Anda. Berarti Cara Mengatasi DNS Error dilakukan dengan cara kosongkan cache pada browser Anda dan lihat apakah yang menyelesaikan kesalahan DNS. 5. Coba reboot jaringan Anda. Matikan komputer, router dan laptop. Biarkan selama beberapa menit, dan start ulang dalam urutan terbalik, mulai dengan modem, router, terakhir baru PC. Berikan setiap satu menit untuk sepenuhnya boot. Lihat apakah menyelesaikan masalah. 6. Periksa informasi alamat IP anda. Setting DNS yang disimpan di router Anda, agar dapat melihat alamat IP dari router anda. Periksa alamat IP Anda untuk masalah ini dengan mengklik tombol Start kemudian ketik cmd dan tekan OK. Pada command line, ketik ipconfig/all. Anda akan melihat adaptor jaringan Anda, bersama dengan beberapa informasi tentang gateway dan server DNS: dnsservers Dalam contoh di atas, router (Default Gateway) memiliki alamat IP 192.168.0.1 dan server DNS yang tercantum di bawahnya. Alamat IP Anda harus menyerupai alamat IP dari router misalnya 192.168.0.2. Jika Anda menggunakan DNS server 0.0.0.0, maka Anda memiliki masalah dengan konfigurasi router. Pertama, cobalah ulangi pengaturan DNS dari router. Pada command line, ketik ipconfig/flushdns dan kemudian tekan enter. Kemudian ketik ipconfig/registerdns dan tekan enter lagi. Ini harus menghapus tua entri cache DNS di router. Jika ini tidak berhasil, cobalah server DNS baru di router. Login ke router melalui web browser dan menentukan server DNS baru. Karena semua router menangani hal ini dengan berbeda, Anda harus mencari petunjuk dari situs web router. Untuk router Linksys, buka http://192.168.1.1 pada browser web Anda dan login. Cari tab Konfigurasi dan pastikan router Anda diatur untuk Mendapatkan IP Address secara otomatis. Jika tidak, silahkan ubah dan reboot router sesudahnya. Setelah reboot, router harus mendapatkan update pengaturan server DNS. Jika Anda ingin menentukan server DNS statis, seperti OpenDNS, ubah pengaturan dari Automatic ke statis dalam konfigurasi router Anda dan masukkan ke dalam server dua DNS berikut: 208.67.222.222 dan 208.67.220.220. Simpan dan reboot router dan komputer Anda. opendns Cara Mengatasi DNS Error Dengan Bypass Coba hubungkan komputer langsung ke modem. Jika Anda tidak yakin tentang konfigurasi router, coba hubungkan komputer Anda langsung ke modem Anda jika perangkat terpisah. Beberapa modem dan router akan diintegrasikan, tetapi sebagian lagi tidak. Jika Anda bisa, lewati saja router dan pasang kabel Ethernet langsung ke port internet modem Anda dan reboot kedua perangkat. Setelah reboot, modem Anda akan berkomunikasi langsung dengan komputer Anda, dan jika bisa melakukan akses Internet, sekarang kita tahu masalahnya adalah dalam konfigurasi router. Coba reset ke default router dan mengintegrasikannya kembali ke jaringan, dan hal ini harus bisa memperbaiki kesalahan DNS.

Setting Router, DNS dan AP ( rumah )

masuk ke mikrotik, dengan cara masuk ke winbox dan klik ip yg ada. setelah itu, 1. system identity set name = rusda.com 2. ip address add address = 200.100.30.1 netmask= 255.255.255.248 interface= ether1 3. ip address add address = 192.168.50.1 netmask= 255.255.255.224 interface= ether2 4. ip address print 5. ip route add gateway= 200.100.30.1 6. ip route add gateway= 192.168.50.1 7. ip route print 8. ip route remove number=0 9. ip route remove number=1 10. ip route add dst-address= 192.168.50.0 /27 pref-src= 200.100.30.1 distance=1 gateway= ether1 11. ip route add dst-address= 200.100.30.0/29 pref-src= 192.168.50.1 distance=1 gateway= ether2 12. ping 200.100.30.1 13. ping 192.168.50.1 14. buka control panel a. matikan firewall b. masukan ip address: 192.168.50.2 netmask: 255.255.255.224 gateway: 192.168.50.1 15. buka cmd ping 192.168.50.1 ping 192.168.50.2 ping 200.100.30.1 16. ping dimikrotik ping 192.168.50.1 17. Buka control panel 1. matikan firewall 2. masukan ip address = a. ip address = 192.168.50.2 b. netmask = 255.255.255.224 c. gateway = 192.168.50.1 18. Buka cmd = 1. ping 192.168.50.2 2. ping 192.168.50.1 3. ping 200.100.30.1 19. ping di mikrotik yang ip 192.168.50.2 SETTING DEBIAN 1. Menginstall debian ( DNS dan web server ) - ip address = 200.100.30.2 - ip gateway = 200.100.30.1 - netmask = 255.255.255.248 2. Buka control panel masukan ip = - ip address = 192.168.50.2 - ip gateway = 192.168.50.1 - netmask = 255.255.255.224 - DNS server = 200.100.30.2 3. Buka mozila cek = www.vina.com 4. Setting AP

konfigurasi router sisco ( rumah )

manually konfigurasi= router> n/no (enter) merubah user ke khusus= router> configure terminal (enter) menentukan interface= router> interface (space) fast (tab) 0/0 (enter) router> ip addr (tab) ip "A" (spasi) netmask melakukan interface= router> no shutdown router> exit jika terhubung dalam lebih dari dua , maka ditentukan ip route.

Setting router ( rumah )

masuk ke mikrotik, dengan cara masuk ke winbox dan klik ip yg ada. setelah itu, 1. system identity set name = vina.com 2. ip address add address = 200.100.30.1 netmask= 255.255.255.248 interface= ether1 3. ip address add address = 192.168.50.1 netmask= 255.255.255.224 interface= ether2 4. ip address print 5. ip route add gateway= 200.100.30.1 6. ip route add gateway= 192.168.50.1 7. ip route print 8. ip route remove number=0 9. ip route remove number=1 10. ip route add dst-address= 192.168.50.0 /27 pref-src= 200.100.30.1 distance=1 gateway= ether1 11. ip route add dst-address= 200.100.30.0/29 pref-src= 192.168.50.1 distance=1 gateway= ether2 12. ping 200.100.30.1 13. ping 192.168.50.1 14. buka control panel a. matikan firewall b. masukan ip address: 192.168.50.2 netmask: 255.255.255.224 gateway: 192.168.50.1 15. buka cmd ping 192.168.50.1 ping 192.168.50.2 ping 200.100.30.1 16. ping dimikrotik ping 192.168.50.1

Mendiagnosa Permasalahan Pada Jaringan LAN ( rumah )

Jaringan komputer sangat rawan terhadap gangguan kerusakan dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan dan gangguan pada komputer tersebut. Faktor-faktor yamg dapat menyebabkan terjadinya kerusakan tersebut adalah: a) Tegangan listrik Tegangan listrik dapat menyebabkan gangguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. b) Mati atau tidak berfungsinya komponen jaringan Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau temmpat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang sudah terlalu lama dan tanpa adanya perwatan. Dalam system jaringanLAN sering kita menyebut parmasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat menyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekrja dengan baik dan kembali normal. Indikator-indikator yang memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen akan diuraikan sebagai berikut: a) Server Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server. b) Workstation Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer, dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada computer workstation berarti computer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun computer lain dalam jaringan tersebut. c) HUB/Switch HUB/Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan ( Network Card ). Jika HUB mengalami kerusakan berarti seluruh jaringna juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada HUB dapat dilihat pada lampu indicator power dan lampu indicator untuk masing-masing workstation. Apabila lampu indicator power HUB/Switch mati berarti kemungkinan besar HUB tersebut rusak. Jika ada lampu indicator workstation yang tidak menyyala manyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif ( tidak hidup ) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut. d) Networrk Interface Card ( Kartu Jaringan ) Sebuah kartu jaringan ( LAN Card ) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun Workstation sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam system jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam system jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan dan lampu indicator di HUB/Switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan Hub/Switch telah baik. e) Kabel dan Konektor Kabel dan Konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3, yaitu : 1) Jenis kabel Serat Optic menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis Sraat Optic sangat jarang, tetapi memerlukan penangana secara khusus untuk perawatannya. 2) Jenis kabel UTP dengan konektor RJ45 Gangguan atau keruaskan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasnag denga baik (longgar ), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indicator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada HUB/Sitch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relative sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasnag secara parallel dengan menggunakan HUB/Switch. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kebelnya mengalami gangguan saja. 3) Jenis kabel coaxial denga konektor BNC Kabel jenis Coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar ( tidak konek ), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel denga plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar computer berhenti.

KONFIGURASI CISCO ROUTER ( rumah )

Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan. Ada dua jenis router berdasarkan cara ruting-nya, yaitu Router Statis dan Router Dinamis. 1. Router Statis Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork". Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif. 2. Router Dinamis Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Tabel Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya. Mengkonfigurasi static routing Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan : Ip route Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi : Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table Mask : subnet mask yang digunakan dalam network Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung. Contoh : Router(config)#ip route 10.252.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2 Artinya : Ip network tujuan : 10.252.0.0 Mask : 255.255.255.0 IP Next hop : 172.16.0.2 1.1. Mengkonfigurasi static routing pada Packet Tracer Simulasikan desain jaringan di bawah ini, gunakan Static Routing Gambar 2. Contoh Konfigurasi Jaringan dengan Router Statis 1. Konfigurasi masing-masing PC : PC 1 : 192.168.2.2 PC 2 : 192.168.2.3 PC 3 : 192.168.1.2 PC 4 : 192.168.1.4 PC 5 : 10.0.0.3 PC 6 : 10.0.0.5 PC 7 : 10.0.1.2 PC 8 : 10.0.1.6 Klik pada PC yang akan diset. Pilih menu Desktop. Pada IP Configuration, ketik IP Address, subnet mask dan default gateway (nomor IP dari Router yang terhubung langsung ke PC tersebut). Gambar 3. Konfigurasi PC 2. Konfigurasi masing-masing Router Klik router yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Pilih Interface �� Serial 1/0. Isi IP Address dan Subnet Mask-nya. Jangan lupa ON kan Port Status. Lakukan hal yang sama untuk interface yang lain (serial maupun fastethernet). Khusus untuk koneksi serial, jika router yang dikonfigurasi merupakan sisi DCE, isilah clock rate yang besarnya tergantung dari setting yang diinginkan. Router 2 Serial 1/0 : 172.16.1.1 �� DCE Fe 0/0 : 192.168.2.1 Router 0 Serial 1/0 : 172.16.1.2 �� DTE Serial 2/0 : 172.16.0.1 �� DCE Fe 0/0 : 192.168.1.1 Router 1 Serial 1/0 : 172.16.0.2 �� DTE Fe 0/0 : 10.0.0.1 Fe 0/1 : 10.0.1.1 3. Jika seluruh device sudah selesai dikonfigurasi, lakukan pengecekan koneksi antar masing-masing device tersebut dengan perintah ping. Gambar 5. Perintah ping dari PC 1 (192.168.2.2) ke PC 2 (192.168.2.3) 4. Konfigurasi pada gambar 2 belumlah lengkap, karena belum tersedianya Tabel Routing pada masing-masing Router. Jika dilaksanakan perintah ping dari satu device dalam sebuah segmen jaringan ke device lain pada segmen jaringan yang lain, maka koneksi tidak akan terhubung. Tabel Routing dibuat di masing-masing Router menuju ke jaringan-jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router tersbut. Pembahasan detail tentang Tabel Routing akan dijelaskan pada sub bab yang lain. 1.2. Mengkonfigurasi static routing pada Router Fisik Disain jaringan sama seperti gambar 2. Siapkan peralatan sebagai berikut : 3 buah router (2811), 4 buah switch (2960) dan 8 buah PC. Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama seperti yang dijelaskan di Packet Tracer. Konfigurasi Cisco Router Gambar 6. Cara pemasangan interface pada slot Router 2. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di Router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1. Gambar 7. Koneksi terminal Console 3. ON kan device tersebut. Pada PC, masuk ke Hyperterminal. Set parameter bit per second, data bit, parity, stop bit dan flow control dengan nilai 9600,8,N,1,N seperti gambar 8. Gambar 8. Setting Terminal Console menggunakan Hyperterminal 4. Tunggu sampai ada response dari router yang bersangkutan. Isi user id dan password yang diminta. Selanjutnya di display kan sebagai berikut : Router > enable �� ketik (untuk meng-enable router ybs). Anggap Router ini sebagai Router 2. Kita akan mengeset Router tersebut sesuai dengan konfigurasi Router 2 yang ada pada gambar 1 Router 2 : Router > enable �� meng-enable router yang bersangkutan Router#conf t Router(config)#interface serial 0/1/0 Router(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.252 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#clock rate 9600 Router(config-if)#exit Router(config)#interface fasethernet 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router 0 : Router > enable Router#conf t Router(config)#interface serial 0/1/0 Router(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.252 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface serial 0/1/1 Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.252 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#clock rate 9600 Router(config-if)#exit Router(config)#interface fasethernet 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router 1 : Router > enable Router#conf t Router(config)#interface serial 0/1/0 Router(config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.252 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface fasethernet 0/0 Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface fasethernet 0/1 Router(config-if)#ip address 10.0.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah : Router#show running-startup 5. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung dengannya juga dengan straight through cable. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway seperti yang didisain pada gambar 2. Gambar 9. Konfigurasi IP Address pada PC Menciptakan Tabel Routing Static Setelah seluruh device dikonfigurasi, perlu ditambahkan Tabel Routing di masing-masing Router. Tabel Routing ini menunjuk ke jaringan (network) yang tidak terhubung langsung dengan router tersebut.. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Tabel Routing Static dibuat oleh Administrator secara manual. Tabel ini perlu di-update jika ada perubahan konfigurasi jaringan. Bentuk Tabel Routing Static ditunjukkan pada gambar 10. ROUTER 1 Network Subnet Mask Next Hop 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1 172.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.1 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.0.1 192.168.3.0 255.255.255.0 172.16.0.1 - Pada masing-masing router tambahkan perintah : ip route Router 1 : Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1 Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.1 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.0.1 Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 172.16.0.1 Untuk melihat seluruh konfigurasi ip route di masing-masing router, ketik perintah show ip route → pada priviledged mode Menciptakan Tabel Routing Dinamis a) Routing RIP (Routing Information Protocol) Langkah-langkah : 1. Menciptakan rute dengan model RIP router rip → pada priviledged mode network → pada Global Configuration mode write mem →-“- 2. melihat semua rute ke masing-masing router yang lain show ip route → pada priviledged mode 3. hanya melihat rute RIP saja show ip route rip → pada priviledged mode Contoh : dari konfigurasi gambar 1 - Menciptakan rute dengan model rip di masing-masing router Router 1 : Router#router rip Router(config-router)#network 172.16.0.0 Router(config-router)#network 10.0.0.0 Router(config-router)#network 10.0.1.0 Network yang langsung terhubung dengan router 1 - Melihat seluruh konfigurasi rute pada router (menuju jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router) Router#show ip route Akan ditampilkan : (Untuk Router 0) R 192.168.2.0/24 via 172.16.1.1 serial 0/0 R 10.0.0.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1 R 10.0.1.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1 C 172.16.1.0 directly connected serial 0/0 C 172.16.0.0 directly connected serial 0/1 C 192.168.1.0 directly connected fastethernet 0/0 R → Routing RIP C → Directly Connected (Untuk Router 1) R 172.16.1.0/30 via 172.16.0.1 serial 0/0 R 192.168.1.0/24 via 172.16.0.1 serial 0/0 R 192.168.2.0/24 via 172.16.0.1 serial 0/0 C 172.16.0.0 directly connected serial 0/0 C 10.0.0/24 directly connected fastethernet 0/0 C 10.0.1.0/24 directly connected fastethernet 0/1 b) Routing EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) Langkah-langkah : 1. Menciptakan rute dengan model EIGRP router eigrp �� pada priviledged mode network �� pada Global Configuration mode write mem �� -“- 2. Melihat semua rute ke masing-masing router yang lain show ip route �� pada priviledged mode Contoh : dari konfigurasi gambar 1 - Menciptakan rute dengan model rip di masing-masing router Router 1 : Router#router eigrp 100 Router(config-router)#network 172.16.0.0 0 0.0.3 Router(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.255 Router(config-router)#network 10.0.1.0 0.0.0.255 Network yang langsung terhubung dengan router 1 - Melihat seluruh konfigurasi rute pada router (menuju jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router) Router#show ip route Akan ditampilkan : (Untuk Router 0) D 192.168.2.0/24 via 172.16.1.1 serial 0/0 D 10.0.0.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1 D 10.0.1.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1 C 172.16.1.0 directly connected serial 0/0 C 172.16.0.0 directly connected serial 0/1 C 192.168.1.0 directly connected fastethernet 0/0 D Routing EIGRP c) Routing OSPF (Open Shortest Path First) Menciptakan Routing dengan model OSPF router ospf network - Perintah untuk melihat Route dari terminal pengirim ke terminal tujuan : Router#traceroute (akan ditunjukkan rute melalui jaringan mana saja sampai ke tempat tujuan) diambil dari : 1. Catatan ppt-nya Pak Amang 2. Petunjuk praktikum Jarkom D4-LJ 3. catatan pelatihan Cisco Router Agustus kemarin

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan ( rumah )

Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan. 1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node. Karakteristik topologi Bus adalah: * merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node. * Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi * Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data). * Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti * Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan * dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal. Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah: a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card) Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA. b) Kabel dan konektor Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut. Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps. Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap. Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni: * Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial. * TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm. * TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan. 2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan. Karateristik topologi Star adalah: * Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi. * Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node. * Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain * Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah: 1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card) Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI. 2. Kabel dan Konektor Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru). Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools. Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti. Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama. Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni: 1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP. 2) Pemasangan Kabel pada Konektor * Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter. * Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45. Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu: 1. Kabel Lurus (Straight Cable) Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch. 2. Kabel Silang (Crossover Cable) Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub. 3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan * Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node. * Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. 4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup. Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara: a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card) Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara: Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel b) Pemilihan Protocol Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut: c) Pengisian IP Address dan Subnetmask IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama. Kelas Alamat IP Address IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu: * Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan * Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet. d) Pemilihan Workgroup Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut. Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni: 1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan 2) Pengujian konektifitas jaringan 3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara: A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni: a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open, c) Pemasangan konektor tidak longgar d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan. Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan. B. Pengujian konektifitas jaringan Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju. Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup. Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan. Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap. Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration) IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE. Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa : a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7 b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter. c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73 d) IP Addres adalah 10.1.1.7 e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi. Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik. Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal). Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki. Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing. Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak. Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

MENDIAGNOSIS PACKET TRACER ( rumah )

Langkah memperbaiki kabel yang tidak konek: 1.menghapus kabel dengan cara men-klik tanda “X” klikkan pada kabel yang akan dihapus 2.lalu klik connections lalu muncul pilihan kabel atau connections 3.ganti kabel patah-patah(copper cross-over) denga kabel copper straight-through(kabel lurus hitam) (ganti semua kabel yang putus-putus dangan kabel lurus hitam) LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KONFIGURASI IP Untuk membuat konfigurasi IP klik PC lalu pilih desktop.seperti pada tampilan di atas. Lalu pilih static dan isikan pada kolom: Contoh: IP Address :172.16.0.2 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 Mengkonfigurasi IP(ruoter 1) 1.klik pada PC 6 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.2 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 2..klik pada PC 7 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.3 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 3.klik pada PC 8 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.4 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 4.klik pada PC 9 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.5 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 5.klik pada PC 0 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.6 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 6.klik pada PC 1 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.7 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 7.klik pada PC 2 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.8 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 8.klik pada PC 3 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.9 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 9.klik pada PC 4 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.10 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 10.klik pada PC 5 kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.0.11 Subnet Mask :255.255.224.0 Default Gateway :172.16.0.1 DNS Server :210.110.50.1 Mengkonfigurasi IP(ruoter 2) 1.klik pada PC 6(1) kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.128.3 Subnet Mask :255.255.192.0 Default Gateway :172.16.128.1 DNS Server :210.110.50.1 2.klik pada PC 7(1) kemudian pilih “Desktop” lalu pilih IP configurations klik yang static lalu isikan pada kolam : IP Address :172.16.128.4 Subnet Mask :255.255.192.0 Default Gateway :172.16.128.1 DNS Server :210.110.50.1 Keterangan DIlakukan sampai PC 5(1). Langkah –langkah Mengecek Koneksi pada “Web Browser” 1.klik PC kemudian pilih “Desktop” lalu pilih”Web Browser” Lalu akan muncul tampilan gambar seperti di bawah ini 2.Ketikkan (smkmuh_bligo.com) pada kolom”URL” ,lalu tekan enter atau “Go” Kemudian akan muncul tampilan gambar seperti dibawah ini Keterangan :Lakukan pengecekan tersebut pada semua PC

Setting Router, DNS dan AP

masuk ke mikrotik, dengan cara masuk ke winbox dan klik ip yg ada. setelah itu, 1. system identity set name = rusda.com 2. ip address add address = 200.100.30.1 netmask= 255.255.255.248 interface= ether1 3. ip address add address = 192.168.50.1 netmask= 255.255.255.224 interface= ether2 4. ip address print 5. ip route add gateway= 200.100.30.1 6. ip route add gateway= 192.168.50.1 7. ip route print 8. ip route remove number=0 9. ip route remove number=1 10. ip route add dst-address= 192.168.50.0 /27 pref-src= 200.100.30.1 distance=1 gateway= ether1 11. ip route add dst-address= 200.100.30.0/29 pref-src= 192.168.50.1 distance=1 gateway= ether2 12. ping 200.100.30.1 13. ping 192.168.50.1 14. buka control panel a. matikan firewall b. masukan ip address: 192.168.50.2 netmask: 255.255.255.224 gateway: 192.168.50.1 15. buka cmd ping 192.168.50.1 ping 192.168.50.2 ping 200.100.30.1 16. ping dimikrotik ping 192.168.50.1 17. Buka control panel 1. matikan firewall 2. masukan ip address = a. ip address = 192.168.50.2 b. netmask = 255.255.255.224 c. gateway = 192.168.50.1 18. Buka cmd = 1. ping 192.168.50.2 2. ping 192.168.50.1 3. ping 200.100.30.1 19. ping di mikrotik yang ip 192.168.50.2 SETTING DEBIAN 1. Menginstall debian ( DNS dan web server ) - ip address = 200.100.30.2 - ip gateway = 200.100.30.1 - netmask = 255.255.255.248 2. Buka control panel masukan ip = - ip address = 192.168.50.2 - ip gateway = 192.168.50.1 - netmask = 255.255.255.224 - DNS server = 200.100.30.2 3. Buka mozila cek = www.rusda.com 4. Setting AP

Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan

Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:
1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.
2) Pemasangan Kabel pada Konektor
  • Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
    Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC  harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
  • Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
    Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data.  Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.
3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
  • Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
    Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
    Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card)  dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
  • Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
  • Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
B. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL  (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan  pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping  untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke  IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan  lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

KONFIGURASI CISCO ROUTER




Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan. Ada dua jenis router berdasarkan cara ruting-nya, yaitu Router Statis dan Router Dinamis.
1. Router Statis
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
2. Router Dinamis
Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.

Mengkonfigurasi static routing
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
Mask : subnet mask yang digunakan dalam network Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.
Contoh :
Router(config)#ip route 10.252.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
Artinya :
Ip network tujuan : 10.252.0.0
Mask : 255.255.255.0
IP Next hop : 172.16.0.2
1.1. Mengkonfigurasi static routing pada Packet Tracer

Simulasikan desain jaringan di bawah ini, gunakan Static Routing














                                                                                                                        

Gambar 2. Contoh Konfigurasi Jaringan dengan Router Statis
1. Konfigurasi masing-masing PC :
PC 1 : 192.168.2.2
PC 2 : 192.168.2.3
PC 3 : 192.168.1.2
PC 4 : 192.168.1.4
PC 5 : 10.0.0.3
PC 6 : 10.0.0.5
PC 7 : 10.0.1.2
PC 8 : 10.0.1.6
Klik pada PC yang akan diset. Pilih menu Desktop. Pada IP Configuration, ketik IP Address, subnet mask dan default gateway (nomor IP dari Router yang terhubung langsung ke PC tersebut).

















Gambar 3. Konfigurasi PC
2. Konfigurasi masing-masing Router Klik router yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Pilih Interface �� Serial 1/0. Isi IP Address dan Subnet Mask-nya. Jangan lupa ON kan Port Status. Lakukan hal yang sama untuk interface yang lain (serial maupun fastethernet).
Khusus untuk koneksi serial, jika router yang dikonfigurasi merupakan sisi DCE, isilah clock rate yang besarnya tergantung dari setting yang diinginkan.
Router 2
Serial 1/0 : 172.16.1.1 �� DCE
Fe 0/0 : 192.168.2.1
Router 0
Serial 1/0 : 172.16.1.2 �� DTE
Serial 2/0 : 172.16.0.1 �� DCE
Fe 0/0 : 192.168.1.1
Router 1
Serial 1/0 : 172.16.0.2 �� DTE
Fe 0/0 : 10.0.0.1
Fe 0/1 : 10.0.1.1













3. Jika seluruh device sudah selesai dikonfigurasi, lakukan pengecekan koneksi antar masing-masing device tersebut dengan perintah ping.




















                 












            Gambar 5. Perintah ping dari PC 1 (192.168.2.2) ke PC 2 (192.168.2.3)
4. Konfigurasi pada gambar 2 belumlah lengkap, karena belum tersedianya Tabel Routing pada masing-masing Router. Jika dilaksanakan perintah ping dari satu device dalam sebuah segmen jaringan ke device lain pada segmen jaringan yang lain, maka koneksi tidak akan terhubung. Tabel Routing dibuat di masing-masing Router menuju ke jaringan-jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router tersbut. Pembahasan detail tentang Tabel Routing akan dijelaskan pada sub bab yang lain.

1.2. Mengkonfigurasi static routing pada Router Fisik

Disain jaringan sama seperti gambar 2.
Siapkan peralatan sebagai berikut : 3 buah router (2811), 4 buah switch (2960) dan 8 buah PC. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.

Konfigurasi Cisco Router








Gambar 6. Cara pemasangan interface pada slot Router


2. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di Router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1.


















Gambar 7. Koneksi terminal Console


3. ON kan device tersebut. Pada PC, masuk ke Hyperterminal. Set parameter bit per second, data bit, parity, stop bit dan flow control dengan nilai 9600,8,N,1,N seperti gambar 8.

















Gambar 8. Setting Terminal Console menggunakan Hyperterminal
4. Tunggu sampai ada response dari router yang bersangkutan. Isi user id dan password yang diminta. Selanjutnya di display kan sebagai berikut :
Router > enable �� ketik (untuk meng-enable router ybs).
Anggap Router ini sebagai Router 2. Kita akan mengeset Router tersebut sesuai dengan konfigurasi Router 2 yang ada pada gambar 1
Router 2 :
Router > enable �� meng-enable router yang bersangkutan
Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 0 :
Router > enable
Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial 0/1/1
Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 1 :
Router > enable
Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/1
Router(config-if)#ip address 10.0.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah :
Router#show running-startup
5. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung dengannya juga dengan straight through cable. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway seperti yang didisain pada gambar 2.
















      Gambar 9. Konfigurasi IP Address pada PC                                             
Menciptakan Tabel Routing Static
Setelah seluruh device dikonfigurasi, perlu ditambahkan Tabel Routing di masing-masing Router. Tabel Routing ini menunjuk ke jaringan (network) yang tidak terhubung langsung dengan router tersebut.. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Tabel Routing Static dibuat oleh Administrator secara manual. Tabel ini perlu di-update jika ada perubahan konfigurasi jaringan. Bentuk Tabel Routing Static ditunjukkan pada gambar 10.
ROUTER 1
Network

Subnet Mask

Next Hop

192.168.1.0

255.255.255.0

172.16.0.1

172.16.1.0

255.255.255.252

172.16.0.1

192.168.2.0

255.255.255.0

172.16.0.1

192.168.3.0

255.255.255.0

172.16.0.1


- Pada masing-masing router tambahkan perintah :
ip route <network IP> <netmask> <next hop>
Router 1 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.0.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 172.16.0.1

Untuk melihat seluruh konfigurasi ip route di masing-masing router, ketik perintah
show ip route → pada priviledged mode
Menciptakan Tabel Routing Dinamis
a) Routing RIP (Routing Information Protocol)
Langkah-langkah :
1. Menciptakan rute dengan model RIP
router rip                     pada priviledged mode
network <IP network> pada Global Configuration mode
write mem                    →-“-
2. melihat semua rute ke masing-masing router yang lain
show ip route               → pada priviledged mode
3. hanya melihat rute RIP saja
show ip route rip          → pada priviledged mode
               
Contoh : dari konfigurasi gambar 1
- Menciptakan rute dengan model rip di masing-masing router
                                                                                                            
Router 1 :
Router#router rip
Router(config-router)#network 172.16.0.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#network 10.0.1.0

Network yang langsung terhubung dengan router 1

- Melihat seluruh konfigurasi rute pada router (menuju jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router)
Router#show ip route
Akan ditampilkan :
(Untuk Router 0)
R 192.168.2.0/24 via 172.16.1.1 serial 0/0
R 10.0.0.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
R 10.0.1.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
C 172.16.1.0 directly connected serial 0/0
C 172.16.0.0 directly connected serial 0/1
C 192.168.1.0 directly connected fastethernet 0/0
R → Routing RIP
C → Directly Connected

(Untuk Router 1)
R 172.16.1.0/30 via 172.16.0.1 serial 0/0
R 192.168.1.0/24 via 172.16.0.1 serial 0/0
R 192.168.2.0/24 via 172.16.0.1 serial 0/0
C 172.16.0.0 directly connected serial 0/0
C 10.0.0/24 directly connected fastethernet 0/0
C 10.0.1.0/24 directly connected fastethernet 0/1

b) Routing EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) Langkah-langkah :
1. Menciptakan rute dengan model EIGRP
router eigrp <autonomous system number> �� pada priviledged mode
network <IP network> <wildcard-mask> �� pada Global Configuration mode
write mem �� -“-
2. Melihat semua rute ke masing-masing router yang lain
show ip route �� pada priviledged mode
Contoh : dari konfigurasi gambar 1
- Menciptakan rute dengan model rip di masing-masing router
Router 1 :
Router#router eigrp 100
Router(config-router)#network 172.16.0.0 0 0.0.3
Router(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 10.0.1.0 0.0.0.255

 Network yang langsung terhubung dengan router 1

- Melihat seluruh konfigurasi rute pada router (menuju jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router)
Router#show ip route
Akan ditampilkan :
(Untuk Router 0)
D 192.168.2.0/24 via 172.16.1.1 serial 0/0
D 10.0.0.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
D 10.0.1.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
C 172.16.1.0 directly connected serial 0/0
C 172.16.0.0 directly connected serial 0/1
C 192.168.1.0 directly connected fastethernet 0/0
D Routing EIGRP
c) Routing OSPF (Open Shortest Path First)
Menciptakan Routing dengan model OSPF
router ospf <process id>

network <ip network>
- Perintah untuk melihat Route dari terminal pengirim ke terminal tujuan :
Router#traceroute <ip tujuan>

(akan ditunjukkan rute melalui jaringan mana saja sampai ke tempat tujuan)
diambil dari :
1. Catatan ppt-nya Pak Amang
2. Petunjuk praktikum Jarkom D4-LJ
3. catatan pelatihan Cisco Router Agustus kemarin